Selasa, 16 Desember 2014

Saint Seiya: Legend of Sanctuary Review

fabulous title screen
aish, kuliah memang bajingan.

saya selama 6 bulan terakhir benar-benar buta sama dunia jejepangan, apalagi anime sama tokusatsu, skripsi memang paling-paling.

gimana ceritanya saya bisa gatau kalau Saint Seiya dibikin film CGI nya (plus kikaider reboot, kemon lah gaes)

awal ceritanya saya di line sama temen, diajakin nonton Saint Seiya di blitz, ternyata pas saya gugel, filmnya keluar Juni kemaren di jepang, BluRay nya keluar tanggal 12 des, artinya torrentnya gabakal jauh2 dari situ kan.

trus saya lupa, trus baru inget tadi, nyari torrentnya susah bener, ada segala sub Chinese, filenya corrupt - 2GB coy corrupt, untung ga ada kuota - sampe akhirnya dapet dari fansub lokal, jauh2 maen ke nyaa dapetnya fansub lokal.

first impression? INI GILA, EMANG HARUSNYA FIGHT SCENE TUH BEGINI.

dari dulu saya selalu merasa kalau medium - anime, manga dan movie - adalah kekurangan Jepang, kenapa? karena budget mereka tidak pernah sekuat negara Eropa, apalagi AS, jadi seolah-olah fantasy mereka yang suka kelewat liar, selalu terbentur budget.

ketika budget bukan masalah, biasanya karya yang dihasilkan sangat breathtaking - mungkin tidak mainstream, karena ide-ide orang jepang memang ga cucok sama mainstream audience - tapi secara visual, hanya Zack Snyder yang bisa menandingi.

contohnya ya banyak, biasanya karya-karya Ghibli atau Mamoru Hosoda - Summer Wars guys - biasanya membuat saya berdecak kagum, kok ya kepikiran.

dan SS:LoS ini adalah bukti kalau budgetnya bagus, kualitas sinematografi jepang akan lebih terlihat.

jadi Pelm apaan sih ini?

Film ini, mirip film Rurouni Kenshin, adalah reinterpretation dari saga - story arc? - pertama di manga Saint Seiya, yang intinya adalah si saint ini, harus menemui Pope di sanctuary, karena Pope mau bunuh si Saori, reinkarnasi Athena. 
gimana cara ketemu Pope? harus ngelawan 12 - sebenernya 11, karena sagitarius mati - Gold Saints di 12 kuil.

sejujurnya, Saint Seiya adalah salah satu Anime yang bikin saya gedek waktu kecil dulu, karena jagoannya harus mau mati dulu baru menang, dan satu fight bisa berhari-hari, dan film meniadakan itu, karena beberapa Gold Saintnya ga geblek-geblek amat buat percaya kalo Saori itu Athena gadungan, hasilnya, adegan berantemnya dipersingkat, tapi, sesingkat-singkatnya adegan brantem itu, adegan brantemnya KEREN BANGET.

buat yang ga ngerti Saint Seiya pun, sebenernya gapapa nonton film ini, sama kayak yang ga ngerti Rurouni Kenshin enak nonton filmnya, karena film ini ngejelasin backgroundnya cukup jelas.

mungkin yang ga cucok buat non-fans ya tipikal tropes shonen manga, yang dibanding film US, agak iyuwh - di film US ga pernah tuh dipake tema "semangat mengalahkan skill"

karena seiya selalu menang semangat, abis itu hampir mati.

Cerita 

3,5/5

kenapa segitu? karena ceritanya make sense, ga bodoh, tapi saya merasa harusnya bisa ditambah lagi, tapi sebenernya saya bingung juga apa yang mau ditambah, ada kali ini 50 episode di rangkum jadi 90 menit, kalau mengingat faktor itu sih...

jadinya 4/5.

Visual
5/5

UDAH LAH

sok plot twist.

scene ga penting aja indah

perspektif khas jejepangan.

Tinju Meteor Pegasus, feat. huge budget.

Character Design mirip FF VII:AV sama Big Hero 6


Eksekusi.
3/5

ini yang dirasa agak kurang, meskipun lebih masuk akal.

dulu tiap kuil dilalui dengan cara brantem sampe hampir mati selama 10 episode lebih.

10 episode per kuil.

sekarang pada Gold Saint dibikin agak pinter dikit, kuil yang di depan ga banyak cingcong, kuil yang dibelakang karena lebih deket sama tempat si Pope, jadi masih ngelawan, cuma kadang beberapa fight dirasa anti-climatic, mungkin karena di awal udah digeber dengan koreografi pertarungan yang memanjakan mata.

terakhir, ekenapa, pas seiya pake armor sagitarius, malah bawahnya kuda.

bisa dimengerti sih, karena yang dipake bukan Sagittarius Gold Cloth per se, tapi semacam arwah aiolos yang bantuin doi, karena zuzur zaja, armornya beda sama yang dipake aiolos diawal.

kekurangan kedua adalah lack of character development sepanjang film, yang menurut saya wajar, karena fokus cerita terbagi ke 4 bronze saint, 1 athena, dan beberapa Gold saint, jelas tidak mungkin ada character development.

Kesimpulan

4/5

Nostalgia menjadi poin lebih, subjektif memang.

tapi lagipula, film ini lebih terasa sebagai film tribute, sambil berusaha mencoba menceritakan ulang secara singkat saga sanctuary ini, dan menurut saya hasilnya cukup bagus.

seperti Rurouni Kenshin, SS: LoS juga mengambil sedikit kebebasan dalam interpretasi ulang SS, tapi tetap setia pada akarnya.



REVIEW: S.H.Figuarts Shinkocchou Seiho Kamen Rider Hibiki


sejujurnya saya sudah berhenti mengumpulkan SHF ini, entah sejak kapan, alasan utamanya ya karena apa-apa limited, namun setelah terdengar berita kalau SHF mau dibuat lini high end-nya, yang keluarnya bisa setahun cuma 2 figures, saya tidak bisa melewatkan ini, cocok untuk memulai lembaran baru.

sejatinya saya tidak peduli mana yang saya dapet duluan, Hibiki atau Kabuto, tapi karena ada yang nawarin Hibiki, ya saya sikat.

Packaging

ini sisi kuatnya, biasanya saya misuh-misuh sama pointlessness of apple's packaging, sekarang saya terkesima sama packaging yang ngikutin apple ini.

pembelaan saya tentu saja, apple itu barang elektronik, form follow function, sedangkan ini action figure, malah bisa dikategorikan collector's item, jelas function follow form.

Boxart yang lebih elegan, lebih mirip HotToys daripada Bandai.

Konten


harga 500rb mungkin akan terlihat agak mahal secara kasat mata, karena jujur saja, aksesoris tidak grandiose, tapi kualitasnya diatas rata-rata, terutama painting hibiki yang memang unik, karena ada efek mengkilat, SIC Hibiki limited maziora yang menggunakan cat yang sama dengan kostum aslinya saja harganya sudah selangit sekarang, jika memperhitungkan faktor itu - ditambah riset dan proses yang bandai lakukan seperti yang dituliskan di web tamashii, 500k untuk sebuah mini hottoys adalah harga yang pantas

Voila
hal yang paling menarik tentu adalah booklet "S.H.Figuarts Concept Book", yang isinya menjelaskan apa yang membedakan SHF: SS dengan SHF reguler, yang jujur saja, harganya juga suka kurang ajar.

Playability.

ah ini sebenarnya bagian paling irrelevant buat saya, karena saya majang action figure ya cuma saya pajang berdiri doang, tapi akan tetep saya bahas, karena playability yang oke, artinya banyak pose yang oke.

artikulasi SHF ini sebenernya ga jauh beda poin-poinnya sama SHF biasa, cuma Bandai sangat berusaha menyembunyikan artikulasi, jadi ga keliatan terang-terangan gitu - dan saya berharap ichigo, nigo dan V3 the next ada di line ini, karena yang lama udah kacrut bener.

pinjem gambar
tuh, ga keliatan kan artikulasinya, padahal banyak banget, dan sangat2 poseable.

Pinjem lagi.

action figure kalo udah bisa diposein ala-ala kaki naik sebelah, artinya artikulasinya udah kelas wahid.

Sculpt.

ga usah diomongin lah ya

noh

atau mau yang close up?

pinjem

Kesimpulan.

INI FIGURE MUST HAVE BUAT FANS KAMEN RIDER.

harapan saya cuma satu, jangan banyak2in limited lah, dan release rider-rider utama dulu aja.
kalau melihat urutan rilis, mungkin akan mencoba me-remake SHF generasi awal.

harapan saya ya tentu saja trio kamen rider the next, kuuga sudah on the way, agito ground form sih asik.

4,5/5

minus cuma diharga, kalau dikepala 450rban, tentu akan lebih joss





















Sabtu, 13 Desember 2014

DC Collectibles: DC Comics Designer Series - Batman bby Greg Capullo

DC Collectibles, selanjutnya disingkat DCC, adalah divisi Action Figure langsung dari DC Comics, dalam artian, ini in-house production.

biasanya, sebuah action figure di produksi oleh perusahaan mainan, misalnya Marvel Select itu dikerjain sama Diamond Select Toys, untuk level umum, properti DC dikerjain sama Mattel, dan Marvel sama Hasbro - dulu sama Toybiz.

nah DCC - dulu DC Direct - ini unik, karena mereka plek-plekan in house dari DC Comics, jadi bisa dibilang, DCC ini mem-bypass proses licensing yang makan duit, artinya, kualitas figure yang diproduksi pasti sesuai sama standard yang ditetapkan DC.

waktu masih jaman DCDirect, figurenya lebih mirip semi-statue, artikulasi terbatas tapi detail bagus, baru sejak ganti jd DCC ini lah, kualitas figure meningkat pesat, mulai dari sculpt sampai artikulasi, DCC menurut saya satu-nya mass produces american toys yang bisa disejajarkan sama action figure jepang.

kelemahan DCC? card packaging, jadi dilemma antara mau MOC atau dibuka, meskipun ada beberapa lini yang box nya box biasa - figur bisa masuk box lagi, tapi mostly card.

di SDCC tahun lalu kalau tidak salah, DC mengumumkan DC Comics Designer Series.

dari namanya aja udah fancy, isinya juga fancy.

inti line designer series adalah membuat sebuah action figure sesuai artist comicnya, dan yang pertama adalah designer series Batman dari Greg Capullo.

buat yang gatau, greg capullo ini adalah artist dari komik Batman New52, komik DC paling laku, dan paling bagus reviewnya, dan paling konsisten tim artisnya - dari pertama, yg nulis scott snyder dan yang gambar capullo, ga pernah ganti.

akhirnya saya dapet figure ini agustus kemarin, dari seller terkemuka di Neokg, seharga 300rb





salah satu poin plus packaging Designer Series adalah packagingnya box biasa, bisa dimasukin lagi, ga harus ngerusak box - fuck card packaging.

saya suka bingung sih apa yang di review dari packaging, saya suka, desainnya simple, ga banyak tulisan - tren desain packaging sejak apple berkuasa, tampaknya.

isinya cuma warning bahaya tertelan, nama figure dan detail tetek bengek lainnya

ah intinya

packaging: 5/5
kenapa perfect? karena desainnya oke + ga harus merusak boxnya.


kalok dibuka, ya isinya begini.

1 Figure Batman
3 Batarang

batarangnya bisa dipasang di tangan kiri si batman, ngeselinnya, ga ada optional hands, jadi tangan kiri ga benar-benar kepalan.


untuk detail artikulasi, minjem fotonya onepercase aja.

intinya DCC berhasil mangakomodasi artikulasi ke dalam sculpt, jadi ga keliatan out of place gitu - *cough* revoltech *cough* - lagipula saya tipikal yang majang figure dalam pose berdiri ganteng, artikulasi yang mengganggu sculpt malah jadi nilai minus buat saya.

nah beginilah bates artikulasinya

tampak depan
sculpt, sculpt adalah poin plus terbesar dari figure ini, karena berhasil menerjemahkan gambar babang capullo ke dalam bentuk 3D dengan sangat baik.



padahal, batman-nya capullo itu selalu ada di kegelapan, ga pernah bisa liat full body dengan detail, selalu dalam bayang-bayang, tapi DCC berhasil, jadi ya kudos to them.

Sculpt + artikulasi + aksesoris: 4,5/5

0,5 itu ga ada optional hands, udah itu aja, karena sisanya bagus bangets.

KESIMPULAN

kalo situ suka batman, apalagi ngikutin batmannya snyder sama capullo, wajiblah beli ini, ditambah harganya yang masuk akal - 300k - untuk figur collectible begini.

ps: sebenernya, DCC banyak banget bakal ngerilis batman yang oke, wishlist saya ya tidak lain dan tidak bukan DCC Batman Animated Series, Batman and Son's Batman dan Arkham Knight's Batman, doakeun saja semoga ya saya punya duit terus.

ps: buat yang penasaran, itu buku Batmobile: The Complete History


Jumat, 12 Desember 2014

update

hae gaes.

saya balik lagi, dari 3 blog yang di manage akun ini, blog ini paling banyak viewer/post rationya, yang lain mah boro-boro.

sebenarnya kalau saya fokus ke review figure, bisa saja saya jadi salah satu figur senior dalam review figur Indonesia, cuma uang dan waktu tidak memungkinkan.

tapi mengingat saya sudah lulus kuliah, dan semoga saya punya penghasilan sendiri, harusnya hobi saya bisa berjalan lebih lancar.

sejak review MG RX 78-2, sebenarnya saya beli beberapa action figure lagi, yang saya ingat sih ya

- MG Wing Zero Custom.
- RG Gundam Mark II AEUG
- Marvel Legends Iron Man Mark 42, Iron Patriot dan Iron Man Bleeding Edge.
- MG Figurise Bunny dari Tiger and Bunny
- lots of Batman, MAFEX, DC Collectibles Arkham Origins Batman dan Batman Designer Series by Gregg Capullo

terakhir, saya baru dapet SHF Shinkocchou Seiho Kamen Rider HIBIKI!!!

saya sejujurnya sudah pensiun maen SHF karena berbagai alasan, salah duanya adalah tanggal rilis yang terlalu berdekatan - jadi terasa action figure murah, padahal ga murah, dan terlalu banyak limited edition.

bedanya limited edition bandai sama limited editionnya bule-bule ada di konsep limitednya, kalo si bule biasanya punya jumlah tetap, misalnya cuma merilis 10000 unit, masing2 figure dinomori, 1-10000. kalau jepang, limited=sebanyak yang pesan, jadi orang order dulu, kalo yang order ada 1juta, ya mereka produksi 1juta unit, titik, ga kurang ga lebih.

kenapa? biar ga bocor ongkos produksinya, bikin mainan kan mereka harus bikin dan jual jumlah tertentu biar dapet profit, kalo mereka ga yakin bisa dapet profit, mereka jual limited dengan harga 500-1000 yen diatas harga yang biasa.

logikanya sih begitu, cuma suka kurang ajar aja, masa SIC Kiva Emperor yang jelas-jelas KEREN DAN OKE DAN PASTI LAKU dibikin limited, inget banget PO nya dulu 650-700rb ditahun 2009, pas rilis 1juta, sekarang selangit kali, ga ngerti lagi.

kemudian kenapa saya tiba-tiba mau koleksi si Shinkocchou Seiho ini?
karena ini bukan ditujukan sebagai "mainan"

line ini dibuat dengan tujuan mengejar kesempurnaan, bukan cuma sekedar profit.
mungkin saya kemakan iklan, tapi pesan yang disampaikan adalah, ini bukan produksi massal.

SHF SS tidak keluar tiap bulan, boro-boro sebulan dua sampai tiga karakter, SHF SS pertama, kabuto, keluar maret/april 2013, yang kedua, Hibiki, rilis agustus 2014, Kuuga, maret 2015.

dari tanggal rilis ini bisa ditarik kesimpulan, kalau bandai akan fokus satu figur dalam satu sesi, bukan sekedar menggunakan data digital yang di sculpt


bisa diliat kan? SHF SS dibuat dengan perfection sebagai tujuan, artinya ini bukan mainan, ini karya seni.

mengeluarkan lima ratus ribu rupiah setiap 4-6 bulan untuk sebuah karya seni? i can live with that.

alasan lainnya adalah, ini lini baru, saya sudah dapet hibikinya, artinya saya tinggal nyari kabuto dan nunggu kuuga rilis.

long story short, in the next few weeks, saya akan coba mereview figur-figur yang belum saya review, dan saya kepikiran untuk mereview hal-hal lain, seperti pelm, series, video game dan anime.

karena pelm, tv series, video game dan tv series tidak melibatkan uang - hidup torrent - sepertinya review di kancah entertainment akan lebih aktif