Selasa, 22 Desember 2015

DC Collectibles Designer Series Jae Lee: Superman & Batman Review

sebenarnya ini action figure diumumkan ke khalayak ramai sudah lama banget, akhir 2014, rilis oktober 2015 ini. kebetulan waktu beli ini figure, lagi kerja di luar kota, jadi baru bisa nyentuh ini figur ya baru2 ini aja.

sekedar info aja, figure ini bagian dari lini Designer Series-nya DC Collectibles, dimana DCC sebagai in house figure manufacturer-nya DC, mencoba menerjamahkan art dari artis-artis DC ke dalam bentuk 3D. sebenarnya yang kayak begini - interpretasi 3 dimensi dari art seorang artis - sudah barang lama di DC, tapi lebih banyak di statue. lini ini di kick off dengan Designer Series Greg Capullo, yang sekarang sudah rilis sampai 4 atau 5 wave.

untuk saya pribadi, saya memang pertama kali liat art Jae Lee ini ya di komik Batman-Superman New52. saya suka art-nya karena emang unik, beda dari art DC - dan komik amerika - kebanyakan, begitu diumumin kalo Jae Lee bakal dapet treatment Designer Series, tentu saya tidak bisa lewatkan, dan harus beli titular characternya, Batman dan Superman.

untuk post ini kita review Supes dulu.

Packaging & Konten




Khas Designer Series - dan  DCC akhir-akhir ini - window box dengan warna putih yang dominan, ditambah aksen biru sebagai warna nya supes, dan ada nama karakter di sebelah kanan. post-apple memang begini, orang berbondong-bondong bikin kemasan yang simple tapi tetap jelas.

Dan sepertinya saya dapet edisi international atau Kanada, karena ada terjemahan bahasa Perancis, wajib di Kanada semua barang ada bahasa Inggris dan Perancisnya.

Begitu kamu buka, yang kamu dapet cuma satu unit action figure aja, ga ada aksesoris. untuk range harga ini - dapet di harga 365, ga preorder - sebenarnya lumayan mengecewakan, tapi sculpting dari figure ini udah lumayan menjustifikasi harga kok.

Articulation & Sculpts.

Artikulasi memang diakui lema, nggak ada shoulder articulation sama swivel di siku, jadi untuk bagian tangan lumayan kaku. artikulasi di pinggul juga ga ada, ankle juga ga ada.

all in all, articulation wise, kurang banget, jadi lebih mirip semi statue dari jaman DC Direct di awal 2000an, tapi lagi-lagi sculptnya sangat2 menjustifikasi figure ini












menurut saya pribadi, sculptor berhasil menerjemahkan art Jae Lee. 10/10. waktu pertama kali liat art-nya Jae Lee, ga kepikiran sama saya kalo bakal bisa dibuat figurenya, jangankan figure, statue aja ga kepikiran. trus sekarang berhasil. coba dibandingin sama art-nya .



dapet banget kan? 

Verdict

is it worth your money? only if you like Jae Lee's art and run in Batman Superman from New52. because as a toys, ga bagus-bagus amat. tapi siapa juga yang beli DCC buat dimainin.

Kamis, 16 April 2015

Power Rangers Super Samurai: DX Claw Armor Megazord Set - Samurai Megazord Review

Huge-ass packaging
saya selalu punya soft spot buat Shinkenger, serial sentai post-2000 terbaik menurut saya. sebenernya saya lebih kepengen rilisan Shinkenger aka ShinkenOh, selain masing-masing zord punya dua mode, paint job lebih detail dan ukurannya sedikit lebih besar. terpujilah otaku jepang yang rela buang duit, sehingga produsen action figure ga pernah kepikiran pushing cost supaya laku .
*cough*hasbro*cough*

Packaging.
seperti gambar di atas, packagingnya sederhana, cuma box gitu, ga ada jendela biar bisa lihat isinya seperti Samurai Megazord yang rilis sendiri.

packaging yang rilis single. courtesy: linearranger
nah karena ini dijual sebagai "Claw Armor Megazord", isinya juga ada dua, tapi untuk mencegah boxnya unnecessarily big, mereka ga pake holder mainan, cuma ditumpuk didalem gitu aja


jadi Samurai Megazordnya dibagi jadi 5, wajar. tapi Claw Megazordnya juga dibelah jadi 5, jadi dua zord besar ini cukup di box lebar tapi tipis, smart moves.

Samurai Megazord

review yang ini bahas Samurai Megazordnya dulu, karena kalau dua2nya bakal runyam. seperti zord power rangers pada umumnya, kita dapet 5 zord, milik masing2 rangers. 

yang kelihatan banget waktu pada akhirnya megang ini mainan adalah ya ini bener-bener mainan anak, ngga ada chrome2an, ga ada detailing berlebih, cukup mirip di tv saja.






untuk mainan anak-anak, sebenarnya ini sudah cukup. bisa barubah dari 5 zords jadi 1 megazord sudah cukup untuk anak-anak usia 5-10 tahun? sasaran inti serial power rangers. tapi untuk adult collector ini keliatan sekali ngga niat buatnya. tapi harga aslinya ga bisa bohong sih. di amrik sana harganya usd50 buat satu set, usd25-30 kalau beli terpisah. bandingin sama shinkenoh yang aslinya bisa sampe 6000 yen.

Verdict

lagi2 ini memang mainan anak kecil, gw dapet ini emang agak mahal, sekitar 700rb. tapi considering kurs dollar yang sampe 13rb perdollar, ya ga beda jauh lah harganya.

jadi ya begitu, kalau buat anak2, ini pilihan tepat, buat kolektor? terserah sih, kalau bisa dapet shinkenoh mending ambil shinkenoh

Rabu, 15 April 2015

Transformers Go! G11 Hunters Optimus Prime Voyager Class Review

gara-gara nonton transformers prime, saya jadi ngebet beli mainannya. masalahnya ada dua, transformers prime first edition mahal banget, yang robots in disguise jelek banget, pilihan jatuh lah ke seri beast hunters ini.

masalah berikutnya, beast hunters versi hasbro entah kenapa mata, kaca mobil dan star saber nya hijau, padahal di tv semua yang saya sebut di atas warna nya biru, alhasil saya nyikat Takara punya, karena lebih show accurate, dan lebih mahal 50rb.

Packaging



terlalu ramai. kalau saya lihatnya dulu waktu baru rilis, mungkin saya akan menganggap packagingnya biasa saja, tapi desain packaging age of extinction yang minimalis bikin packaging jaman dulu terkesan heboh. lucunya lagi, season 3 Transformers Prime ndak tayang di jepang, jadi mereka ngga tau apa itu beast hunters, hence dirilis di seri Transformers Go! 

Konten


1x Figure
2x Weapons
1x Star Saber

di tv memang begini sih, meskipun blasternya ngga show accurate, tapi faktanya memang mainannya sudah kelar desain + produksi sebelum series nya muncul di tv, jadi suka begini, nggak akurat.



Car Mode


surprisingly akurat, meskipun kepalan tangan dan kepala bisa terlihat kalau mau dicari, tapi itu tadi, akurat seperti di tv nya.


kalau blasternya dipasang, jadi makin mirip. dan sebenarnya yang bikin saya yakin betul memilih versi takara, selain jendela depan hijau, adalah jendela samping kuning. gimana ceritanya jendela samping kuning jendela depan hijau, ketika aslinya semuanya biru? fakoff

Robot Mode




transformasinya sederhana, mirip Deluxe Fall of Cybertron, dan memang transformasi transformers paska Dark of The Moon dibikin sederhana karena orang tua pada protes.

lagi-lagi representasi robot mode cukup akurat, cuma kurang beberapa detail sederhana, kalau di tv, di bagian perut tidak ada taring, tapi sisanya sudah cukup akurat.

artikulasinya juga cukup, lagipula Optimus versi ini juga tidak terlalu banyak berpose di tv, lebih banyak terbang, jadi saya ndak bisa protes juga kalau action figurenya tidak terlalu poseable. tapi bukan berarti kurang titik artikulasi ya, kurang poseable lebih disebabkan karena memang optimusnya bulky.



I CAN FLY BRUH!
Verdict


all in all, it's a fun toys. kita sering lupa kalau sasaran transformers adalah anak-anak, bukan kita kolektor dewasa, we have masterpiece series for that. 

Digimon Adventure: Our War Game Review

seperti kebanyakan mereka yang tumbuh pada awal 2000an, debat antara Digimon dan Pokemon adalah debat terbesar pada masanya, tapi sebagaimana media seni lainnya, waktu lah yang akan membuktikan.

10 tahun kemudian, Digimon lah yang menang melawan waktu, alasannya? akan saya beberkan dibawah

Cerita

disini digimon, baik seri - terutama seri - maupun movie mampu unggul jauh atas pokemon. ya, keduanya adalah komersial mingguan yang bertujuan menjual mainan anak-anak, tapi yang membuat digimon unggul adalah fakta bahwa ceritanya berkesinambungan, bukan episodik seperti pokemon dengan konsep monster of the week.

yang membuat digimon unggul adalah stake yang diperjuangkan, pertarungan antar digimon bukan demi badge yang membuat pokemon lebih mirip sabung ayam, pertarungan digimon melibatkan seluruh dunia, kalau anak-anak itu kalah, bumi berantakan.

yang membuat saya lebih kagum lagi, film Our War Game dirilis pada tahun 2000, masa dimana internet belum menjadi hal yang lumrah, tapi disini Mamoru Hosoda nekat menggunakan Internet sebagai setting cerita, dimana kekalahan di Internet punya efek langsung di dunia nyata, konsep ini akan disempurnakan nantinya oleh Hosoda di film Summer Wars.

kembali lagi soal taruhan, di film ini saja, taruhannya adalah bom nuklir, kalau diaboromon menang, jepang hancur. dan terakhir, digimon memperlakukan penontonnya sebagai sebuah entitas yang bisa berpikir, bukan cuma calon pembeli mainan, dan ya, segala sesuatu medium yang memperlakukan penonton sebagai manusia layak mendapat penghargaan.

Animasi.


gaya animasi Mamoru Hosoda adalah salah satu favorit saya, karena gerakan karakternya yang begitu halus, sehingga penonton tidak dapat membedakan antara key animation dan inbetween, seolah-olah semua animasi adalah key-animation.

yang unik dari hosoda disini - dan di summer wars nantinya - adalah penggunaan warna garis pada karakter. karakter manusia di bumi garisnya hitam, karakter digimon di internet garisnya merah, dan karakter manusia di internet tidak ada garis.


verdict

untuk kartun anak-anak, digimon is surprisingly dark. semua jenis cerita dibahas, mulai dari keluarga broken home sampai anak yang tidak bisa apa-apa kecuali belajar dan belajar.

ya, pokemon lebih populer, tapi digimon, terutama digimon adventure punya kualitas jauh lebih di atas pokemon seri apapun.

Transformers Generations: Fall of Cybertron, Deluxe Class Optimus Prime Review

sebenarnya saya bukan kolektor transformers, interaksi saya dengan merk transformers hanya sebatas kartun G1 di tv dulu waktu masih kecil banget, dan animasi Beast Wars di SCTV dulu. jadi ya waktu film Transformers keluar, saya tidak terlalu gimana-gimana.

sejak desember kemarin saya nganggur parah, belum mau cari kerja kantoran karena masih mau nganggur. penghasilan? jual beli baju bola KW, lumayan bisa buat jajan + freelance di sebuah start-up yang bergelut di bidang web design. karena banyak waktu kosong, saya nyari game, dapet rekomendasi Transformers Fall of Cybertron, game nya oke punya, third person shooting, yang mencolok tentu saja optimus prime nya.

the almighty prime
yah namanya nganggur, ga terlalu suka hang out mahal, sedikit uang lebih di bank saya tukarkan dengan sejumput action figure.

Packaging.


Packagingnya standard deluxe class Generations series, Mint on Card, jadi sekarang box nya sudah hancur disobek. isinya juga sedikit, 1 figure dan 1 senjata.


yang saya suka dari figur ini adalah panel lines nya, dan sebagai seorang gunpla builder, panel line harus di panel lining, dan ternyata figure ini punya banyak detail yang tersembunyi.


car mode is good loking, meskipun tidak se-tersembunyi itu, cuma bisa dimaklumi karena ini cybertron setting ceritanya, car mode hanya untuk transportasi, jadi ga perlu ribet banget, dan ya, transformasinya simple, to the point.



yang mengejutkan adalah artikulasinya, biasanya karena proses transformasi yang rumit, artikulasi ketika jadi robot terbatas, karena tidak boleh mengganggu fungsi transformasinya, tapi karena kali ini transformasinya sangat sederhana - tidak sampai 10 langkah mungkin - membuat artikulasi robot mode menjadi sangat baik.


Final Verdict
4/5

oke figure ini bagus, bagus banget, cuma minim aksesoris dan ukuran. harusnya Optimus Prime tidak boleh di produksi dibawah level voyager, dimana logikanya, jazz bisa lebih besar dari optimus.
tapi saya happy, karena toh saya cuma koleksi optimus prime, jadi skala dengan karakter lain tidak terlalu penting.